Senin, 16 Mei 2011

Jalan Bermagnet di Gunung Kelud

Hingga kini masih banyak yang mempertanyakan tentang misteri jalan di Gunung kelud yang ketika mobil atau motor menaiki bukit lereng Gunung Kelud masih tetap bisa berjalan meski mesin dalam keadaan mati. kendaraan yang melewati lereng tersebut perlahan-lahan menaiki bukit seperti ada yang mendorongnya. kebanyakan orang beranggapan bahwa fenomena ini merupakan sutu keanehan atau kegaiban dari Gunung Kelud. ada juga yang beranggapan bahwa hal ini terjadi karena besarnya medan magnet yang mampu mengalahkan gaya gravitasi bumi.

Pak Seno (Dosen Geofisika) dan Pak Amin (Dosen Teknik Sipil) dari ITS, menyatakan bahwa misteri mobil berjalan naik di Gunung Kelud tidak terbukti disebabkan karena adanya gaya magnet sehingga mobil berjalan keatas. Pak Amien menyatakan bahwa jalan itu justru miring 5% menurun sesuai arah pergerakan mobil. dan Jalan Misteri di Gunung Kelud Ternyata Hanya Ilusi

Ketika mobil berjalan pada tempat yang datar, maka yang dilihat oleh mata kita adalah pohon-pohon yang ada di kiri kanan jalan. Secara logika sederhana, dan sudah otomatis di otak bahwa pohon ini akan berdiri tegak ke atas. Begitu juga ketika jalan menurun. Pohon akan tetap terlihat tegak vertikal keatas.



ketika jalan miring sedangkan pohon yang sering kita pergunakan sebagai “acuan vertikal” juga miring maka yang terjadi seperti gambar di bawah ini. Sebanarnya mobil ini mundur sendiri ketika mesin dimatikan. Arah kemiringan jalan sebenarnya ke arah kanan (sebelah kanan rendah), namun pepohonan ini miring dengan arah yang berlawanan dengan kemiringan jalan. Sehingga pikiran kita tertipu oleh mata kita yang seolah-olah melihat kemiringan jalan kearah kiri. Logika kita menyatakan seperti gambar normal diatas.



Pesona Keindahan Alam Gunung Kelud


Wisata Gunung Kelud terletak di wilayah Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. tepatnya berada di perbatasan Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar, kira-kira 27 km sebelah timur pusat Kota Kediri. Gunung ini termasuk gunung berapi yang masih aktif dengan ketinggian kira-kira 1.791 meter dari permukaan laut. Gunung Kelud termasuk Gunung Api tipe strato dengan danau kawah yang tingginya 1113,9 meter. Gunung ini tercatat pernah meletus sebanyak 24 kali. Pada tahun 1815 Gunung Kelud meletus dengan dahsyat sehingga menelan korban jiwa sebanyak 10.000 jiwa.



Letusan dahsyat terjadi pada tanggal 20 Mei 1919, yang menewaskan sebanyak 5.160 orang. Pada tanggal 31 Agustus tahun 1951 kembali meletus dengan korban jiwa sebanyak 7 orang. Meskipun tidak menimbulkan banyak, tetapi letusan ini menimbulkan kerusakan hebat dan menyemburkan materi vulkanis dalam jumlah besar. Hujan abu melanda hampir merata di Jawa Timur dan Jawa Tengah serta lahar panas yang dimuntahkannya membakar kawasan dalam radius 6,5 kilometer dari danau kawah. Letusan ini mengakibatkan turunnya kawah lebih kurang 79 meter. Akibat aktifitas letusan yang terjadi sekarang ini Kawah Kelud berbentuk danau kawah yang luas di puncaknya. Danau kawah yang berwarna kebiru-biruan merupakan keindahan alam yang disajikan oleh Gunung Kelud. Danau kawah di kelilingi oleh tebingtebing yang menjulang antara lain Tebing Gajah Mungkur dengan ketinggian 150 meter, Gunung Lirang dan Gunung Kumbang.

Jalur akses yang paling mudah yaitu lewat Desa Margomulyo. Dari kota Malang, naik Bus jurusan Kediri kemudian turun di terminal Pare. Lalu perjalanan diteruskan ke Wates, dengan menumpangi Minibus, menempuh jarak sekiatr 24 Km. Dari Wates, naik Angkot menuju Desa Sugih Waras dan turun di Pos Penjagaan Perkebunan Margomulyo. kemudian para tamu yang datang diharuskan melapor sebelum melakukan perjalanan ke Gunung Kelud. di pos penjagaan tersebut kita hanya meninggalkan identitas. Satu kilometer dari Pos penjagaan terdapat Pos Vulkanologi pada ketinggian 668 m dpl. Disini kita bisa minta informasi lebih lanjut tentang kegiatan Vulkanis Gunung Kelud.

untuk bisa sampai ke Danau Kawah Gunung Kelud, kita harus melewati terowongan Ganesha sepanjang 200 meter terlebih dahulu. setelah sampai, kita bisa melihat kawah gunung yang terisi dengan air yang berwarna kehijauan. suhu rata-rata airnya sekitar 38 derajat dan mengandung belerang. namun, setelah letusan pada akhir 2007 lalu, pengunjung dibuat terpana dengan munculnya anak gunung Kelud dengan asap putih yang mengepul diseputar “gunung anakan” yang berbentuk kubah lava itu.



di kawasan kelud, kita tidak hanya bisa melihat kawah yang berwarna kehijauan dan setelah letusan pada akhir 2007 lalu, muncul anak gunung Kelud dengan asap putih yang mengepul diseputar “gunung anakan” yang berbentuk kubah lava saja, tetapi kini Pemerintah Kabupaten Kediri melalui kantor Pariwisata dan Seni Budaya (Parsenibud) menambah permainan di kawasan wisata yang menjadi icon wisata Kabupaten Kediri yaitu Gantungan Luncur atau dalam istilah outbond sering disebut Flying Fox dan dalam waktu dekat akan ditambah juga dengan permainan wisata berupa penyediaan kendaraan All Train Vehicle (ATV) dengan jalur tertentu. ATV ini adalah jenis kendaraan dengan kemudi seperti sepeda motor tetapi memiliki roda empat dirancang sebagai kendaraan offroad. Dua permainan terakhir adalah permainan yang bernuansa petualangan. Cocok dengan kawasan wisata gunung Kelud yang memang memiliki bentang alam cukup menantang.